Selang berjalannya waktu ternyata sang raja kalah bermain catur. Sesuai janjinya, sang raja akan mengabulkan semua permintaan Abu Nawas. "Baiklah Abunawas, aku kalah, sesuai janjiku, apa permintaanmu?" Abu Nawas pun menjawab "permintaan hamba sederhana saja paduka raja, disetiap kotak di papan catur ini, saya ingin biji gandum dengan aturan 1 butir untuk kotak pertama, 2 butir untuk kotak kedua, 4 butir untuk kotak ketiga, 8 butir di kotak keempat, 16 butir di kotak kelima...", "cukup terlalu panjang penjelasannya" potong sang raja, "baiklah, itu hal yang kecil untuk dikabulkan, pelayan!! kabulkan permintaan pemuda ini." Selang beberapa hari pelayan tersebut melapor kepada sang raja bahwa belum genap setengah dari papan catur tersebut terisi, seluruh persediaan gandum di negeri tersebut sudah habis.
Jelas kisah ini membuat saya berfikir, apa mungkin? memang perlu berapa butir gandum untuk memenuhi permintaan Abu Nawas? Coba kalau kita hitung:
jika kita perhatikan, permintaan Abu Nawas adalah sebuah deret:
1 + 2 + 4 + 8 + 16 + 32 + 64 + . . .
20 + 21 + 22 + 23 + 24 + 25 + 26 + . . .
∑2n-1 dengan n=1,2,...,64 (karena terdapat 64 kotak pada papan catur)
asumsi 1 butir biji gandum = 1 Grain = 64.79891 milligram
maka dibutuhkan 1.19533x1021 miligram gandum, atau setara dengan 1 triliun ton gandum. Mau tau sepanjang apa nol-nya? ini dia 1.000.000.000.000.
Komputasi dengan Software Mathematica |
Pada tahun 2013 saja total produksi gandum dunia diperkirakan hanya mencapai 700 juta ton, butuh 1400 tahun untuk menabung 1 triliun ton gandum. Raja yang angkuh itu mendapatkan pelajaran dari permintaan Abu Nawas. Jadi, apa hikmah yang bisa kita ambil dari kisah diatas?
Jangan pernah menganggap remeh hal sekecil apapun dan jangan angkuh walau kita memiliki segalanya.
Jika kita perhatikan baik-baik, Abu Nawas telah mengaplikasikan matematika dengan baik, permintaannya mengacu pada aturan deret geometri
dengan a=1 dan r=2, maka deret geometri tersebut menjadi divergen, ditambah fungsi 2n yang membesar secara eksponensial. Hal inilah yang membuat jumlah biji gandum yang dibutuhkan menjadi semakin banyak.
Good writing Irfan
BalasHapus