Sudah lama gak bikin postingan lagi, maklum lagi seru nyusun skripsi. Kali ini kita akan membahas permainan tebak umur dengan matematika ala masyarakat Jepang. Mereka menyebutnya dengan Hyakugo gen atau nama kerennya aturan chinese remainder theorem. Permainan ini adalah aplikasi dari teori bilangan di matematika menggunakan prinsip keterbagian. Ajak teman anda sebagai korban, kalo bisa orang yang anda belum tahu umurnya, lalu ajukan 3 pertanyaan dibawah ini. Silahkan ikuti langkah-langkahnya:
1. Apakah usianya bisa dibagi 3 ? jika tidak sebutkan sisanya.
2. Apakah usianya bisa dibagi 5 ? jika tidak sebutkan sisanya.
3. Apakah usianya bisa dibagi 7 ? jika tidak sebutkan sisanya.
Kemudian setelah itu hitung umurnya dengan cara:
(sisa no.1 x 70) + (sisa no.2 x 21) + (sisa no.3 x 15). Hasilnya dibagi 105, nah sisa dari pembagian tersebut adalah umur si korban.
Selasa, Januari 21, 2014
Sabtu, November 09, 2013
Deret Geometri Abu Nawas
Kalian kenal Abu Nawas? dalam seminar nasional IPB Mathematics Challenge yang diadakan 6 Oktober lalu, salah satu pembicara menceritakan kisah Abu Nawas yang cerdik itu. Beliau adalah Dr.Ir.Amril Aman M.Sc yang merupakan anggota dewan Riset Operasi DKI Jakarta, sekaligus Dosen Pembimbing skripsi saya. Beliau bercerita, suatu ketika Abu Nawas diundang bermain catur dengan sang raja. Raja tersebut angkuh, ia berkata "jika kau (Abu Nawas) kalah bermain catur denganku, maka akan aku penggal kepalamu, namun jika kau menang maka segala permintaanmu akan aku kabulkan". Abu Nawas pun menyanggupinya maka dimulailah permainan catur tersebut.
Kamis, Oktober 24, 2013
Tempat sampah atau ladang berkah?
Di jaman yang semakin canggih ini kebutuhan manusia dalam berkomunikasi dan bersosialisasi menjadi serba mudah, kemajuan teknologi komputer dan jaringan internet menjadi sebabnya. Tanpa sadar, cara bergaul kita berubah drastis. Merubah kebiasaan, tingkah laku, pola hidup dan cara berfikir manusia. Parahnya, hal ini berimbas pada etika dan norma-norma yang semakin diabaikan. Hukum Moore menyebutkan, teknologi dapat berkembang secara eksponensial, tetapi kemampuan manusia untuk mengimbanginya tetap. Konstan! Manusia masih belum siap untuk menyikapi perkembangan teknologi secara dewasa. Akibatnya, banyak teknologi disalahgunakan.
Salahsatu produk perkembagan teknologi yang mulai bias fungsinya adalah sosial media(sosmed).
Sosmed mulai nge-trend di kalangan remaja saat friendster menjadi jawaranya. Tujuannya simpel aja, untuk memudahkan kita dalam bersosialisasi dan berkomunikasi via internet. Jujur gua suka friendster karena bisa di utak-atik kodingannya biar bisa di-customize template-nya. Setelah itu Facebook mulai merajai dunia persosialmediaan.
Konsep yahudi milik mark Zuckerberg terbukti dapat diimplementasikan di masyarakat indonesia. Yahudi?? Ya, di Yerusalem masih berdiri tembok sepanjang 60 meter yang disebut "Wailing Wall" atau "Tembok Ratapan". Dulu namanya Dinding Barat, panjangnya 485 meter dibangun oleh Raja Salomon (Sulaiman-red), putra Daud. Bait Suci itu hancur ketika Israel diserbu tentara Romawi pada tahun 70 Masehi. Sekarang sisanya tinggal 60 meter. Bangsa yahudi percaya sisa tembok ini tidak ikut hancur karena dilindungi oleh Tuhan. Jadi berdoa di tembok ini sama saja dengan berdoa kepada Tuhan. Sejak saat itu tempat ini ramai didatangi kaum yahudi untuk berdoa dan meratapi dosa-dosa mereka dengan penuh penyesalan. Banyak juga yang menyelipkan sepotong kertas berisi tulisan doa-doa mereka di celah-celah dinding.
Tembok itu masih ramai dikunjungi sampai sekarang. Malah telah dibuat tembok baru yang jauh lebih ramai dikunjungi, pengunjung tinggal duduk didepan gadget yang terhubung dengan internet, maka doa dan ratapan siap diterbitkan didinding (wall), malah setiap orang punya wall pribadinya masing-masing.
Tembok apa itu?? apalagi kalo bukan Facebook. Mark Zuckerberg dan teman-temannya tertawa terpingkal-pingkal melihat keberhasilan konsep "Tembok Ratapannya". Kini Setiap orang tidak hanya yahudi, bebas meratapi nasibnya di dinding ini.
Oia, gua tetep pengguna Facebook kok, Tapi terlepas dari misi yahudi untuk menguasai dunia, gua tetep sebel ama Facebook. Eh enggak deng, bukan Facebooknya, tapi SEBAGIAN pengguna Sosial media pada umumnya. Gimana gak sebel, sebagian Home gua (Beranda, timeline atau apalah namanya) isinya hal-hal yang gak berguna. Gak salah dong kalo gua sebut tempat sampah?
Gak bisa membedakan yang bersifat publik dan privasi
Ini nih... Banyak pengguna sosial media tidak bisa membedakan mana yang boleh menjadi konsumsi publik, mana yang bersifat privasi. Kebanyakan orang suka mengupdate kehidupan pribadinya tanpa berfikir panjang akibatnya. Bakal banyak yang baca loh, mungkin ada aib diri, keluarga atau orang lain di dalamnya. Gak kepikiran bakal ada orang lain yang tersinggung membacanya?
Satu lagi deh, kalo kalian punya masalah sama orang lain, ingin memberi kritikan atau pesan, atau mau ngajak berantem sekalian, kenapa gak langsung aja ngomong ke orangnya. Di setiap sosmed juga pasti ada fasilitas message/mail/chat-nya kan? Nah disini kan lebih aman, cuma kalian berdua yang tau, gak perlu ada pihak laen yang ikut nimbrung. Jangan cuma bisa nyindir2 dibelakang, malah bisa bikin salah paham.
Medan perang buat yang suka maen hujat & singgung2an
Wah... seru sih, bahkan ada yang sampai bawa-bawa SARA, coba cek Forum AKA (Agama dan Kepercayaan) di Yahoo Answer, dijamin ngakak. Ayolah, kalo punya masalah jangan cuma singgung-singgungan di sosmed. Inget, ini memang dunia maya, tapi yang baca semua orang beneren gan.
Tempat sampah buat yang suka berkeluh-kesah
Capek bro
Bingung...
GALAU
ich panas bangettt
aku masih menanti
Arggh
pengeenn nangis soal ujiannya susaaaaah..
Hufft.
Okelah mengeluh itu wajar, tapi gak keseringan dan liat tempatnya juga. Biar eksis? cari perhatian? cari simpatisan? Entah apa tujuan mereka membuat status/update gak jelas seperti diatas, yang jelas mengeluh tidak akan menyelesaikan masalah, apalagi mengeluh di tempat beginian, malah cari masalah baru. Gak percaya? Contoh seorang pekerja mengeluh punya bos galak, terus bikin status "nasib gue, punya bos mantan preman". Ternyata bosnya membaca status tersebut. Nah loh, dipecatlah dia.
Dengar dari sebuah talkshow tentang melamar pekerjaan, ternyata salah satu cara menyeleksi para pelamar pekerjaan adalah dengan melihat langsung sosmed-nya (kalo CV kan bisa di buat-buat). Buat yang suka mengeluh, para HRD akan menilai bahwa orang ini tidak dapat diandalkan dalam pekerjaan, cuma bisa mengeluh, tidak ada motivasi untuk menjadi lebih baik, selalu berfikiran negatif. Mungkin lebih parahnya, HRD akan menilai ia terlalu sering browsing internet daripada bekerja, atau ia dapat membeberkan rahasia dan kekurangan perusahaan karena sering mengeluh di sosmed. Mana mau HRD menerima orang beginian. Rugi sendiri kan??
Hindari juga cari-cari perhatian dan cari simpati dari kesedihan yang menimpa anda. Makanya sebelum mengupdate status anda pikirkan baik-baik akibatnya, bagaimana kesan orang lain kepada anda setelah membacanya dan seberapa penting status itu perlu dibaca orang lain. Jaga rasa malu dan kehormatan diri kalian.
Cari jodoh/temen sembarangan, diajak ketemuan, malah diculik entah dibawa kemana
Haha.. Ada ada aja jaman sekarang, no comment lah.
Bikin sensasi malah kena kasus
Sosmed menjadi pengganti dari forum-forum dunia nyata, sehingga kita dapat menyuarakan pendapat kita dengan bebas. Ya, kebebasan berpendapat yang kebablasan. Udah banyak nih contohnya. Penegak hukum yang sembarangan bikin status, sampai dilawan dengan gerakan 1000000000 (gatau nol-nya berapa) dukungan melawan dia. Atau yang pernah terjadi di kampus gua, gara-gara mengejek salahsatu jurusan, ia harus meminta maaf kepada seluruh jurusan tersebut se-Indonesia. Yaa... pokoknya hati-hati deh kalo mau bikin sensasi dan kontroversi.
Jadi siapa yang salah? Sosial Media-nya-kah yang salah? Enggak bro, petani yang bodoh hanya akan menyalahkan perkakasnya. Teknologi itu cuma alat, yang menentukan baik buruknya tetep penggunanya. Jadi terserah kita mau digunakan untuk apa. Coba lihat senjata, ia bisa digunakan untuk kejahatan atau malah untuk melindungi diri dari kejahatan. Sekarang lihat kendaraan bermotor, apa fungsi awalnya? tapi kendaraan mungkin dapat menimbulkan korban jiwa jauh lebih banyak dari senjata.
Memang gak semua orang di sosmed melakukan hal-hal diatas, karena sebagian lainnya sudah tau bagaimana memanfaatkan sosmed untuk kebaikannya sendiri. Sebenernya kalo kita mau, sosmed mungkin akan jauh lebih banyak manfaatnya untuk kita, contohnya:
Cari relasi, sharing hobi dan peluang kerja/bisnis
Forum jual beli, publikasi event
Cari/sebar informasi & berita terupdate
Media belajar onlen & sharing pengalaman hidup berharga
Dakwah onlen, beeeuuh..
Atau kembali ke fungsi awalnya, Media pertemanan, berkomunikasi dan bersosial
Serta masih banyak lagi.
Jadi mau diapakan tempat ini? tempat sampah-kah? atau malah ladang berkah? pilihan ada ditangan anda.
"IF YOU NEED TO CYR JUST USE A TISSUE, NOT YOUR FACEBOOK STATUS!!"
Salahsatu produk perkembagan teknologi yang mulai bias fungsinya adalah sosial media(sosmed).
Sosmed mulai nge-trend di kalangan remaja saat friendster menjadi jawaranya. Tujuannya simpel aja, untuk memudahkan kita dalam bersosialisasi dan berkomunikasi via internet. Jujur gua suka friendster karena bisa di utak-atik kodingannya biar bisa di-customize template-nya. Setelah itu Facebook mulai merajai dunia persosialmediaan.
Wailing Wall / Dinding Ratapan |
Konsep yahudi milik mark Zuckerberg terbukti dapat diimplementasikan di masyarakat indonesia. Yahudi?? Ya, di Yerusalem masih berdiri tembok sepanjang 60 meter yang disebut "Wailing Wall" atau "Tembok Ratapan". Dulu namanya Dinding Barat, panjangnya 485 meter dibangun oleh Raja Salomon (Sulaiman-red), putra Daud. Bait Suci itu hancur ketika Israel diserbu tentara Romawi pada tahun 70 Masehi. Sekarang sisanya tinggal 60 meter. Bangsa yahudi percaya sisa tembok ini tidak ikut hancur karena dilindungi oleh Tuhan. Jadi berdoa di tembok ini sama saja dengan berdoa kepada Tuhan. Sejak saat itu tempat ini ramai didatangi kaum yahudi untuk berdoa dan meratapi dosa-dosa mereka dengan penuh penyesalan. Banyak juga yang menyelipkan sepotong kertas berisi tulisan doa-doa mereka di celah-celah dinding.
Berdoa dan meratap di dinding ratapan |
Tembok itu masih ramai dikunjungi sampai sekarang. Malah telah dibuat tembok baru yang jauh lebih ramai dikunjungi, pengunjung tinggal duduk didepan gadget yang terhubung dengan internet, maka doa dan ratapan siap diterbitkan didinding (wall), malah setiap orang punya wall pribadinya masing-masing.
Tembok apa itu?? apalagi kalo bukan Facebook. Mark Zuckerberg dan teman-temannya tertawa terpingkal-pingkal melihat keberhasilan konsep "Tembok Ratapannya". Kini Setiap orang tidak hanya yahudi, bebas meratapi nasibnya di dinding ini.
Oia, gua tetep pengguna Facebook kok, Tapi terlepas dari misi yahudi untuk menguasai dunia, gua tetep sebel ama Facebook. Eh enggak deng, bukan Facebooknya, tapi SEBAGIAN pengguna Sosial media pada umumnya. Gimana gak sebel, sebagian Home gua (Beranda, timeline atau apalah namanya) isinya hal-hal yang gak berguna. Gak salah dong kalo gua sebut tempat sampah?
Gak bisa membedakan yang bersifat publik dan privasi
Ini nih... Banyak pengguna sosial media tidak bisa membedakan mana yang boleh menjadi konsumsi publik, mana yang bersifat privasi. Kebanyakan orang suka mengupdate kehidupan pribadinya tanpa berfikir panjang akibatnya. Bakal banyak yang baca loh, mungkin ada aib diri, keluarga atau orang lain di dalamnya. Gak kepikiran bakal ada orang lain yang tersinggung membacanya?
Satu lagi deh, kalo kalian punya masalah sama orang lain, ingin memberi kritikan atau pesan, atau mau ngajak berantem sekalian, kenapa gak langsung aja ngomong ke orangnya. Di setiap sosmed juga pasti ada fasilitas message/mail/chat-nya kan? Nah disini kan lebih aman, cuma kalian berdua yang tau, gak perlu ada pihak laen yang ikut nimbrung. Jangan cuma bisa nyindir2 dibelakang, malah bisa bikin salah paham.
Medan perang buat yang suka maen hujat & singgung2an
Wah... seru sih, bahkan ada yang sampai bawa-bawa SARA, coba cek Forum AKA (Agama dan Kepercayaan) di Yahoo Answer, dijamin ngakak. Ayolah, kalo punya masalah jangan cuma singgung-singgungan di sosmed. Inget, ini memang dunia maya, tapi yang baca semua orang beneren gan.
Tempat sampah buat yang suka berkeluh-kesah
Capek bro
Bingung...
GALAU
ich panas bangettt
aku masih menanti
Arggh
pengeenn nangis soal ujiannya susaaaaah..
Hufft.
Okelah mengeluh itu wajar, tapi gak keseringan dan liat tempatnya juga. Biar eksis? cari perhatian? cari simpati
Dengar dari sebuah talkshow tentang melamar pekerjaan, ternyata salah satu cara menyeleksi para pelamar pekerjaan adalah dengan melihat langsung sosmed-nya (kalo CV kan bisa di buat-buat). Buat yang suka mengeluh, para HRD akan menilai bahwa orang ini tidak dapat diandalkan dalam pekerjaan, cuma bisa mengeluh, tidak ada motivasi untuk menjadi lebih baik, selalu berfikiran negatif. Mungkin lebih parahnya, HRD akan menilai ia terlalu sering browsing internet daripada bekerja, atau ia dapat membeberkan rahasia dan kekurangan perusahaan karena sering mengeluh di sosmed. Mana mau HRD menerima orang beginian. Rugi sendiri kan??
Hindari juga cari-cari perhatian dan cari simpati dari kesedihan yang menimpa anda. Makanya sebelum mengupdate status anda pikirkan baik-baik akibatnya, bagaimana kesan orang lain kepada anda setelah membacanya dan seberapa penting status itu perlu dibaca orang lain. Jaga rasa malu dan kehormatan diri kalian.
Cari jodoh/temen sembarangan, diajak ketemuan, malah diculik entah dibawa kemana
Haha.. Ada ada aja jaman sekarang, no comment lah.
Bikin sensasi malah kena kasus
Sosmed menjadi pengganti dari forum-forum dunia nyata, sehingga kita dapat menyuarakan pendapat kita dengan bebas. Ya, kebebasan berpendapat yang kebablasan. Udah banyak nih contohnya. Penegak hukum yang sembarangan bikin status, sampai dilawan dengan gerakan 1000000000 (gatau nol-nya berapa) dukungan melawan dia. Atau yang pernah terjadi di kampus gua, gara-gara mengejek salahsatu jurusan, ia harus meminta maaf kepada seluruh jurusan tersebut se-Indonesia. Yaa... pokoknya hati-hati deh kalo mau bikin sensasi dan kontroversi.
Jadi siapa yang salah? Sosial Media-nya-kah yang salah? Enggak bro, petani yang bodoh hanya akan menyalahkan perkakasnya. Teknologi itu cuma alat, yang menentukan baik buruknya tetep penggunanya. Jadi terserah kita mau digunakan untuk apa. Coba lihat senjata, ia bisa digunakan untuk kejahatan atau malah untuk melindungi diri dari kejahatan. Sekarang lihat kendaraan bermotor, apa fungsi awalnya? tapi kendaraan mungkin dapat menimbulkan korban jiwa jauh lebih banyak dari senjata.
Memang gak semua orang di sosmed melakukan hal-hal diatas, karena sebagian lainnya sudah tau bagaimana memanfaatkan sosmed untuk kebaikannya sendiri. Sebenernya kalo kita mau, sosmed mungkin akan jauh lebih banyak manfaatnya untuk kita, contohnya:
Cari relasi, sharing hobi dan peluang kerja/bisnis
Forum jual beli, publikasi event
Cari/sebar informasi & berita terupdate
Media belajar onlen & sharing pengalaman hidup berharga
Dakwah onlen, beeeuuh..
Atau kembali ke fungsi awalnya, Media pertemanan, berkomunikasi dan bersosial
Serta masih banyak lagi.
Jadi mau diapakan tempat ini? tempat sampah-kah? atau malah ladang berkah? pilihan ada ditangan anda.
"IF YOU NEED TO CYR JUST USE A TISSUE, NOT YOUR FACEBOOK STATUS!!"
Sabtu, Agustus 17, 2013
Tentang sistem waktu
Kalian punya jam digital? Coba perhatikan jam kalian pas tengah malam. Pernah gak jam kalian menunjukkan waktu seperti diatas? Itu namanya detik kabisat, memang cuma tahun doang yang punya kabisat. Haha. Satuan waktu yang dikenal sekarang:
1 tahun = 365 hari
1 hari = 24 jam
1 jam = 60 menit
1 menit = 60 detik
Tapi tahukah kalian, perkara sistem waktu gak sesederhana ini loh. Lebih rumit dari memutuskan besok jadi lebaran apa enggak. haha. Langsung aja yuk.
Jumat, Agustus 16, 2013
Pura Parahyangan dan Curug Nangka
Liburan tahun ini kebanyakan tidur dirumah. Karena bosen akhirnya diputuskan buat berwisata lokal di daerah Bogor. Biasanya sih kalo maen di bogor paling enak ke puncak, dingin dingin segerr, ampe bosen kesono mulu. Padahal selain di puncak masih banyak potensi wana wisata yang terdapat di Bogor loh, salah satunya Curug Nangka, sebenernya gak cuma itu, masih banyak curug-curug eksotis di Bogor. Tapi di kesempatan kali ini kita share yang kesana dulu yak.
Persiapan kali ini bisa dibilang dikit, cuma bawa baju ganti satu. Kamera mana kamera???
Yah,, karena kamera yang biasa dipake lagi pulang kampung, jadi kita pake kamera hape gua ya, masih 2 MP. Jadi jangan pada protes kalo hasil jepretannya kurang wah. jangan protes juga kalo ga ada foto guanya disitu karena kali ini gua ngebolang sendirian. hiks. Okelah. Hari sebelumnya udah survey rute buat kesana. Curug Nangka terletak di Desa Warung Loa, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Perjalanan kesana bisa ditempuh selama ± 1 jam dari kota Bogor dengan naik angkot 03 jurusan Bogor - Ciapus warna biru yang biasa mangkal di samping Bogor Trade Mall (BTM).
Perjalanan dimulai dari jam 9 pagi, soalnya kalo kepagian takut masih sepi & serem (sebenernya karena bangun kesiangan). Setelah lewat empang ambil arah Ciapus dan ikutin angkot 03 tadi. jangan lupa isi bensin dulu soalnya medan tanjakan dan gak ketemu SPBU lagi kesananya. Nah sebelum sampai curug, sekitar jam 10, mampir dulu ke pura yang letaknya dekat dengan Curug Nangka. Kalo mau kesini setelah turun angkot bisa naik ojek ke pura-nya, paling 3 menit sampai.
Pura Parahyangan Agung Jagakartta masih terletak di kampung Warung Loa, 20 menit lah dari Curug Nangka. Pura ini merupakan pura terbesar di Jawa Barat dan yang kedua terbesar di Indonesia setelah pura Besakih di Bali. Wiih ada di Bogor ternyata. Pura Parahyangan Agung Jagatkharta artinya Alam Dewata yang sangat sempurna kesuciannya, dibangun tahun 1995. Konon katanya sebelumnya, tempat ini adalah petilasan Prabu Siliwangi, itu loh raja kerajaan Padjajaran, kerajaan Hindu terbesar di tanah sunda.
Tempat ini memang bukan tempat wisata jadi parkir dan masuknya pun tidak dipungut biaya. Setelah menaiki tangga kita disuruh pakai senteng/selendang kuning di pinggang dan melepas alas kaki. Bagi pengunjung yang tidak ingin sembahyang tidak dibolehkan naik ke bangunan utama (namanya Mandala Utama), cuma boleh di pelatarannya aja. Suasana disini begitu hening dengan panorama lereng Gunung Salak. Kebetulan sedang tidak ada aktivitas keagamaan disini, gatau karena datangnya kepagian atau malah kesiangan. coba kalo datang lebih pagi mungkin masih banyak kabutnya.
Setelah puas menikmati ketenangan di pura perjalanan kita lanjutkan ke Curug Nangka. Untuk sampai pintu gerbang Curug Nangka, setelah turun dari angkot kita harus berjalan kaki selama 10 menit, tapi buat yang bawa motor bisa diparkir di wilayah curug. Sampai gerbang Taman Nasional Gunung Halimun Salak agak bingung, dan ini lucu, jadi ada 2 gerbang, setelah bayar di gerbang taman nasional, kita harus bayar lagi di gerbang ke dua yaitu gerbang wisata Curug Nangka, padahal deketan dan jalannya cuma satu. Mungkin memang pengelolanya berbeda. Bisnis oh bisnis..
Masuk Taman Nasional Gunung Halimun Salak
per orang Rp. 2.500
kendaraan (motor) Rp. 3.000 (mobil gatau)
Masuk Wisata Curug Nangka
per orang Rp. 7.500
parkir (motor) Rp. 3.000 (mobil gatau)
Curug Nangka merupakan kawasan wisata air terjun dengan 3 tahap yang masing-masing tahapnya membentuk air terjun. Urutannya dari bawah ada curug nangka, curung daun lalu paling atas ada curug kawung. Ketiganya masih satu aliran dari mata air Gunung Salak. Curug nangka paling bawah, terletak tersembunyi di balik celah bebatuan jadi agak sempit tempatnya dan memiliki arus air yang paling deras. Kalo ada air bah ga bisa kabur neeh. beneran loh.
Di tempat ini cuma ada 2 pedagang, keduanya jual seperti kopi dan popmie, tapi yang satu lagi menyediakan jasa pinjam kolor dan ruang ganti (pake terpal doang). Sempat ngobrol banyak dengan pedangan yang satu lagi. Katanya mereka berdua yang membuka jalan ke curug nangka ini karena dulu celahnya sulit dilewati orang. Oleh sebab itu mereka berdua diijinkan bikin lapak sedekat mungkin dengan curug nangka. Wiihh..
Gini nih kalo ngebolang sendirian, dari pada bengong di tempat beginian nanti kemasukan macem-macem, mending ajak ngobrol orang disekitar. Ngobrol lagi nih ama dua sejoli yang lagi pacaran. Cewenya sih cakep, eh pas ketemu aer malah lepas jilbab. Haha. Jadi katanya mereka orang jakarta yang lagi melancong. "di sini plat B jadi target polisi ya bang, kena 100rb tuh di Blok-M Trade Mall". Yaiyalah, orang ente ga bawa SIM. Lagian... eh bentar-bentar,, Blok-M Trade Mall??? perasaan baru denger yang begituan, saya sih taunya Bogor Trade Mall, coba pembaca mohon di koreksi mungkin saya kurang update tentang per-mol-lan di daerah Blok-M. Karena ga enak motong orang cerita, jadinya gua ngangguk-ngangguk aja. Haha. Yasudahlah.. Buat temen temen dari luar kota Bogor yang mau melancong kesini, hati hati dengan Blok-M Trade Mall yaa. Hahaha...
Jadi ceritanya kita disini maen aer, ngedinginin kepala dibawah guyuran air terjun. Oia gua ngeliat pelangi loh, jadi disebelah air terjunnya ada celah dikit. nah pas masuk situ ada pelangi 2 lapis di depan mata. haha keren. puas maen disitu kita lanjut lagi ke atas. Oia, di sekitar tempat wisata ini banyak monyet liar yang dibiarkan bebas, tapi pada takut sama orang waktu difoto dari dekat. Curug daun berada tepat diatas curug nangka tapi harus jalan memutar sekitar 2 menit, tempatnya luas dan dibuat beberapa tingkat yang dijadikan kolam. Disini anak kecil bisa berenang + ada penyewaan bannya, banyak juga pedangangnya dan cukup ramai pengunjung. Curug daunnya sendiri agak lebar, bebatuan licin dan alirannya kecil, jadi langsung aja gua lewatin ke curug selanjutnya. Nah disini mulai terasa capenya nanjak anak tangga. padahal tempatnya deket. udah tua nih kayaknya.
Nah setelah sampai diatas kita disambut formasi batuan yang gak teratur mengelilingi curug kawung. Pemandangan disini oke banget, serasa kita lagi ada di ceruk yang dikelilingi bukit yang hijau. Tempatnya terbuka dan pedagangnya banyak. Curugnya sendiri tingginya sekitar 25 meter, tapi alirannya masih kalah deras dengan curug nangka. Karena udah rame jadi males buat maen aer lagi. Yaudah, ngobrol (lagi) sebentar ama tukang dagang abis itu solat terus pergi lagi deh. Fasilitas disini cukup lengkap kok. Ada Mushalla, banyak toilet, area camping, flying fox (20rb-an), sampai warung makan.
Sebenernya, niat awal tuh abis dari sini mau lanjut liat Curug Luhur dan Kampung Budaya sekalian. Tapi pas ngobrol-ngobrol ama tukang dagang yang di curug nangka tadi (lupa nanya nama euy), Curug Luhur mah udah jadi Waterboom jadi gak alami lagi. Harga masuknya pun 40rb-an. Kalo kampung budaya jauh lagi dari sini, mesti turun gunung lagi, jadi males ah, kesempatan berikutnya aja deh. Si abang malah menyarankan buat naik lagi ke curug lupa namanya, posisinya diatas Curug Luhur dekat dengan Kawah Ratu-nya Gunung Salak. kira kira masih 1 jam dari sini. Waaahh,, kapan kapan deh bang.
Perjalanan pulang rencananya mau ke kampus IPB dulu karena ada urusan. Jadi dengan nekat gua cari jalan pintas dari sini (Ciapus) ke Kampus IPB Dramaga. Setelah tanya tanya langsung tancap gas ikutin satu jalan, akhirnya tembus ke Desa Petir, ini namanya sering denger tapi di sebelah mananya kampus gua yak?? disini ada banyak angkot jurusan Cibeureum - Petir, feeling gua sih ikutin angkot ini, untung bensinnya full. Dan bener ternyata jalan ini tembusnya ke Ciherang, samping RS Medika Dramaga. Wahaha.. Padahal tadinya gak yakin bisa pulang loh. haha
Persiapan kali ini bisa dibilang dikit, cuma bawa baju ganti satu. Kamera mana kamera???
Yah,, karena kamera yang biasa dipake lagi pulang kampung, jadi kita pake kamera hape gua ya, masih 2 MP. Jadi jangan pada protes kalo hasil jepretannya kurang wah. jangan protes juga kalo ga ada foto guanya disitu karena kali ini gua ngebolang sendirian. hiks. Okelah. Hari sebelumnya udah survey rute buat kesana. Curug Nangka terletak di Desa Warung Loa, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Perjalanan kesana bisa ditempuh selama ± 1 jam dari kota Bogor dengan naik angkot 03 jurusan Bogor - Ciapus warna biru yang biasa mangkal di samping Bogor Trade Mall (BTM).
Kondisi jalan menuju Ciapus |
Kiri ke Pura Parahyangan, lurus ke Curug Nangka |
Pura Parahyangan Agung Jagakartta |
Tempat ini memang bukan tempat wisata jadi parkir dan masuknya pun tidak dipungut biaya. Setelah menaiki tangga kita disuruh pakai senteng/selendang kuning di pinggang dan melepas alas kaki. Bagi pengunjung yang tidak ingin sembahyang tidak dibolehkan naik ke bangunan utama (namanya Mandala Utama), cuma boleh di pelatarannya aja. Suasana disini begitu hening dengan panorama lereng Gunung Salak. Kebetulan sedang tidak ada aktivitas keagamaan disini, gatau karena datangnya kepagian atau malah kesiangan. coba kalo datang lebih pagi mungkin masih banyak kabutnya.
Suasana di pura |
Masuk Taman Nasional Gunung Halimun Salak
per orang Rp. 2.500
kendaraan (motor) Rp. 3.000 (mobil gatau)
Masuk Wisata Curug Nangka
per orang Rp. 7.500
parkir (motor) Rp. 3.000 (mobil gatau)
Curug Nangka merupakan kawasan wisata air terjun dengan 3 tahap yang masing-masing tahapnya membentuk air terjun. Urutannya dari bawah ada curug nangka, curung daun lalu paling atas ada curug kawung. Ketiganya masih satu aliran dari mata air Gunung Salak. Curug nangka paling bawah, terletak tersembunyi di balik celah bebatuan jadi agak sempit tempatnya dan memiliki arus air yang paling deras. Kalo ada air bah ga bisa kabur neeh. beneran loh.
curug nangka |
celah menuju curug nangka |
curug nangka |
curug daun |
Nah setelah sampai diatas kita disambut formasi batuan yang gak teratur mengelilingi curug kawung. Pemandangan disini oke banget, serasa kita lagi ada di ceruk yang dikelilingi bukit yang hijau. Tempatnya terbuka dan pedagangnya banyak. Curugnya sendiri tingginya sekitar 25 meter, tapi alirannya masih kalah deras dengan curug nangka. Karena udah rame jadi males buat maen aer lagi. Yaudah, ngobrol (lagi) sebentar ama tukang dagang abis itu solat terus pergi lagi deh. Fasilitas disini cukup lengkap kok. Ada Mushalla, banyak toilet, area camping, flying fox (20rb-an), sampai warung makan.
curug kawung |
Sebenernya, niat awal tuh abis dari sini mau lanjut liat Curug Luhur dan Kampung Budaya sekalian. Tapi pas ngobrol-ngobrol ama tukang dagang yang di curug nangka tadi (lupa nanya nama euy), Curug Luhur mah udah jadi Waterboom jadi gak alami lagi. Harga masuknya pun 40rb-an. Kalo kampung budaya jauh lagi dari sini, mesti turun gunung lagi, jadi males ah, kesempatan berikutnya aja deh. Si abang malah menyarankan buat naik lagi ke curug lupa namanya, posisinya diatas Curug Luhur dekat dengan Kawah Ratu-nya Gunung Salak. kira kira masih 1 jam dari sini. Waaahh,, kapan kapan deh bang.
Perjalanan pulang rencananya mau ke kampus IPB dulu karena ada urusan. Jadi dengan nekat gua cari jalan pintas dari sini (Ciapus) ke Kampus IPB Dramaga. Setelah tanya tanya langsung tancap gas ikutin satu jalan, akhirnya tembus ke Desa Petir, ini namanya sering denger tapi di sebelah mananya kampus gua yak?? disini ada banyak angkot jurusan Cibeureum - Petir, feeling gua sih ikutin angkot ini, untung bensinnya full. Dan bener ternyata jalan ini tembusnya ke Ciherang, samping RS Medika Dramaga. Wahaha.. Padahal tadinya gak yakin bisa pulang loh. haha
Selasa, Agustus 13, 2013
Fraktal
Wiiihh.. keren batiknya..eehh maap. Saya memang cinta Indonesia, tapi yang ini bukan batik namanya. Perkenalkan, makhluk indah ini adalah fraktal Mandelbrot set yang merupakan karya seni dari cabang Matematika geometri fraktal. Mau tau lebih jauh tentang fraktal? Mari kita simak liputan selengkapnnya,(loh).
Senin, Agustus 12, 2013
Masih pesimis juga?
...semua akan baik baik saja, percayalah
kau bisa menjaminnya?
tidak. percayalah, Keajaiban akan datang jika kau yakin bisa melakukannya
Keajaiban? kupikir ia hanya ada dalam cerita dongeng
kalau kau tak percaya, bagaimana ia bisa terjadi?
tapi peluangnya terlalu kecil
ya, bagi kalian yang takut untuk berharap
bukan begitu, hanya resikonya terlalu besar. bukan waktu yang tepat untuk bergantung padanya
memang itu cara kerjanya
hmm, menurutmu aku pantas mendapatkannya?
yang diatas lebih tahu
tetapi dalam hidup, jangan terlalu berharap bantuan akan turun dari langit
kau pikir kau siapa?
ayolah, tetap saja realistis itu perlu
oh, sekarang aku tau dari mana rasa takutmu
aaaahh.. apa tidak ada jalan lain?
kau yang lebih tahu masalahnya
kau pikir ia akan datang begitu saja?
asalkan kau percaya
itu saja? bagaimana aku mencarinya hanya dengan percaya?
mungkin doa bisa membantu
hmm, ada penjelasan logis bahwa ia akan datang hanya dengan percaya dan doa?
berarti kau tidak percaya
huh. baiklah aku percaya, hanya saja masalah tidak akan selesai begitu saja hanya dengan duduk berdoa
tentunya usaha juga
oke.. percaya, doa dan usaha. ada lagi yang lainnya?
berhenti bebani pikiranmu dan segera lakukan ketiganya.
Keajaiban itu ada ditanganmu... kini semua terserah padamu
kau bisa menjaminnya?
tidak. percayalah, Keajaiban akan datang jika kau yakin bisa melakukannya
Keajaiban? kupikir ia hanya ada dalam cerita dongeng
kalau kau tak percaya, bagaimana ia bisa terjadi?
tapi peluangnya terlalu kecil
ya, bagi kalian yang takut untuk berharap
bukan begitu, hanya resikonya terlalu besar. bukan waktu yang tepat untuk bergantung padanya
memang itu cara kerjanya
hmm, menurutmu aku pantas mendapatkannya?
yang diatas lebih tahu
tetapi dalam hidup, jangan terlalu berharap bantuan akan turun dari langit
kau pikir kau siapa?
ayolah, tetap saja realistis itu perlu
oh, sekarang aku tau dari mana rasa takutmu
aaaahh.. apa tidak ada jalan lain?
kau yang lebih tahu masalahnya
kau pikir ia akan datang begitu saja?
asalkan kau percaya
itu saja? bagaimana aku mencarinya hanya dengan percaya?
mungkin doa bisa membantu
hmm, ada penjelasan logis bahwa ia akan datang hanya dengan percaya dan doa?
berarti kau tidak percaya
huh. baiklah aku percaya, hanya saja masalah tidak akan selesai begitu saja hanya dengan duduk berdoa
tentunya usaha juga
oke.. percaya, doa dan usaha. ada lagi yang lainnya?
berhenti bebani pikiranmu dan segera lakukan ketiganya.
Keajaiban itu ada ditanganmu... kini semua terserah padamu
Langganan:
Postingan (Atom)